Ketika tengah sibuk menyelesaikan pekerjaan atau melakukan aktivitas lainnya, terkadang kita harus menahan buang air kecil. Masih normal bila menahannya dalam waktu yang singkat. Tetapi, bagaimana jika itu terus berlanjut dalam waktu yang lama?
Mengosongkan kandung kemih secara teratur merupakan bagian dari menjaga kesehatan serta menghindari rasa tidak nyaman yang timbul akibat menahannya. Maka, ketika mengabaikan keinginan untuk pergi ke kamar mandi, risiko terkena penyakit tertentu akan meningkat.
Apa saja risiko tersebut? Mari cari tahu dampak buruk yang terjadi akibat terlalu lama menahan keinginan untuk buang air kecil.
Dampak Menahan Buang Air Kecil
Rata-rata kandung kemih hanya mampu menampung cairan sekitar 1,5 hingga 2 cangkir cairan. Meskipun, ini tetap bergantung ke definisi kenyang setiap orang yang bisa saja berbeda antara satu dengan yang lain.
Tingkat kecepatan kandung kemih untuk terisi, bergantung pada beberapa faktor. Maka, tidak ada kepastian aturan tentang kapan harus pergi kamar mandi dan berapa lama jeda antara keinginan kencing yang pertama dengan kedua atau seterusnya. Rata-rata, orang disarankan untuk pergi setelah 3 – 4 jam dari kunjungan ke kamar mandi yang sebelumnya. Terutama, ketika sudah mengkonsumsi banyak cairan.
Namun, ada kalanya seseorang harus menahan keinginan untuk buang air kecil karena sedang rapat atau tengah dalam perjalanan yang belum menemukan kamar mandi di sekitar. Bila menahan dalam jangka waktu singkat, itu masih normal dan wajar. Lantas, bagaimana jika menahan terlalu lama dan sering? Apa dampaknya?
Berikut dampak menahan buang air kecil yang paling banyak terjadi.
- Inkontinensia
Menahan air seni untuk waktu yang lama di dalam kantong kemih, dapat menyebabkan kelemahan pada otot dasar panggul. Inilah yang akan menyebabkan inkontinensia, yaitu kondisi ketika otot serta saraf yang berperan untuk menahan maupun melepaskan urin mengalami masalah sehingga tidak dapat dikontrol lagi.
Ketika seseorang sudah menderita inkontinensia, keinginan untuk buang air kecil akan terasa sangat menjengkelkan. Sebab, bisa saja terus menerus bolak-balik ke kamar mandi.
Lebih parahnya, bisa mengompol lantaran tidak mampu menahan terlalu lama dorongan untuk buang air kecil . Penderita inkontinensia juga bisa buang air kecil ketika sedang batuk atau bersin.
- Timbul Rasa Sakit yang Tidak Tertahan
Terlalu sering menahan buang air kecil bisa menimbulkan rasa sakit yang membuat tidak nyaman di bagian ginjal atau kandung kemih. Aktivitas pun dapat terganggu.
Tidak sedikit pula, rasa sakit itu tetap muncul ketika sudah melepas urin dari kantongnya. Hal itu disebabkan karena bisa saja otot-otot yang berfungsi untuk melepaskan dan menahan urin masih dalam posisi menegang, yang akhirnya mengakibatkan kram pada panggul.
- Batu ginjal
Mengabaikan keinginan buang air kecil terlalu sering bisa menyebabkan menderita penyakit batu ginjal. Penyakit ini muncul karena air seni atau kotoran yang berada di dalam tubuh terus mengapur dan berubah menjadi kristal.
Biasanya, minum air mineral yang terlalu sedikit dan sering menahan kencing merupakan penyebab dari munculnya penyakit batu ginjal.
Ketika sudah terdiagnosis terkena batu ginjal, rasa sakit akan terus muncul. Operasi bisa menjadi salah satu jalan untuk mengobatinya.
- Kandung Kemih yang Meregang
Menahan buang air kecil dalam waktu lama dapat mengakibatkan kandung kemih meregang dan menjadi lemah. Biasanya kandung kemih akan mulai meregang ketika terisi urin. Kemudian akan kembali ke bentuk semula setelah melepaskannya di kamar mandi.
Namun, menahan terus menerus yang menyebabkan kandung kemih terus dalam posisi meregang, dapat menghentikan bagian ini untuk kembali ke kondisi semula. Akibatnya, maka akan kesulitan mengeluarkan air seni dari dalam tubuh secara normal dan memerlukan bantuan dengan menggunakan kateter untuk melakukannya.
- Kerusakan Otot Pada Dasar Panggul
Sering menahan keinginan untuk mengosongkan kandung kemih dapat membahayakan otot-otot yang ada di dasar panggul. Sfingter uretra adalah salah satu otot di dasar panggul yang terkena imbasnya.
Otot ini berperan untuk menjaga agar uretra tetap dalam posisi tertutup sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran urin. Ketika Sfingter uretra sudah mulai tidak berfungsi, inkontinensia bisa terjadi.
Untuk memperbaikinya, maka bisa melakukan senam kegel agar otot-otot ini dapat diperkuat kembali.
- Infeksi Saluran Kemih
Risiko terkena infeksi saluran kemih akan meningkat ketika terlalu lama menahan buang air kecil. Sebab, bakteri yang ada di dalamnya akan diekskresikan bersamaan dengan urin.
Ketika air seni ditahan di dalam kandung kemih, bakteri akan menumpuk dan mengakibatkan terjadinya infeksi menyebabkan infeksi di bagian mana pun dari saluran kemih. ISK akan terasa sangat menyakitkan dan dapat terus berulang ketika sudah terkena sekali.
- Kandung kemih bisa pecah
Kondisi ini jarang terjadi, tetapi bisa saja mengalaminya bila terlalu lama mengabaikan keinginan untuk pergi kamar mandi demi melepaskan air seni. Ketik kandung kemih sudah mulai pecah, urin akan masuk ke dalam perut. Akibatnya, banyak fungsi organ tubuh mulai terganggu. Infeksi bisa saja terjadi di dalamnya.
Pembedahan mungkin saja akan diperlukan ketika sudah mengalami kebocoran pada kandung kemih. Sangat penting untuk mencegahnya dengan minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari, serta tidak menahan diri untuk kencing.
Melatih Tubuh Agar Lebih Jarang untuk Buang Air Kecil
Dalam beberapa kondisi, dokter bisa saja akan merekomendasikan untuk melatih diri agar bisa mengontrol keinginan untuk buang air kecil. Ini berarti Sahabat Kaef harus membuat kandung kemih lebih jarang dalam mengeluarkan urin.
Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas cairan yang bisa ditahan oleh kandung kemih sebelum muncul keinginan untuk kencing. Bila berhasil, rentang waktu untuk ke kamar mandi pun akan lebih lama. Sahabat Kaef juga tidak perlu menahan buang air kecil terlalu sering.
Berikut kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk membiasakan tubuh agar tidak terlalu sering ke kamar mandi:
- Kondisi tubuh dalam keadaan tetap hangat, sebab udara dingin dapat memicu timbulnya keinginan untuk segera buang air kecil.
- Menonton televisi atau mendengarkan musik yang menenangkan.
- Menggunakan otak untuk terus berpikir seperti mengerjakan soal teka-teki atau melakukan permainan yang sulit untuk dipecahkan.
- Berjalan-jalan atau dalam posisi duduk yang nyaman.
Kiat-kiat tersebut akan berhasil jika melibatkan otak untuk bisa menghindari pemikiran ke kamar mandi. Latihlah secara perlahan agar kandung kemih mulai terbiasa. Sehingga, jeda untuk buang air kecil pun akan lebih lama. Dengan begitu, tidak perlu lagi terlalu sering menahan buang air kecil dalam jangka waktu yang lama. Sahabat Kaef pun terhindar dari berbagai risiko buruk yang dapat dialami.
Itulah dampak kesehatan yang bisa Sahabat Kaef alami ketika menahan buang air kecil terlalu lama. Jika mengalami perubahan buang air kecil secara intens, sebaiknya segera konsultasikan langsung pada dokter melalui aplikasi Kimia Farma Mobile. Caranya download aplikasi Kimia Farma Mobile melalui App Store atau Google Play.
Sumber
https://www.medicalnewstoday.com/articles/321408
https://www.healthline.com/health/holding-pee
https://mayapadahospital.com/news/bahaya-kebiasaan-menahan-buang-air-kecil
#DekatCepatSehat