You are currently viewing Jenis Obat Diabetes dan Aturan Pakai yang Harus Dipahami

Jenis Obat Diabetes dan Aturan Pakai yang Harus Dipahami

Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (FDI) tahun 2021, ada 19,5 juta warga Indonesia berusia 20-79 tahun mengidap diabetes dan jumlah tersebut menjadi yang terbesar kelima di dunia. Bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia yang bertema ‘Access to Diabetes Care’ WHO mengharapkan pemenuhan distribusi obat-obatan, teknologi medis, dan perawatan khusus diabetes ke seluruh pasien yang membutuhkan.

Pengobatan diabetes sebenarnya tidak ditujukan untuk menyembuhkan penyakit diabetes, namun menjaga agar kadar gula darah tetap stabil pada batas normal. Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun gejala dan keparahan kondisinya masih dapat dikontrol dengan pola hidup sehat dan rutin mengonsumsi obat diabetes yang tepat sesuai anjuran dokter.

Pilihan pengobatan diabetes yang diberikan oleh dokter pun berbeda-beda tergantung jenis diabetes yang dialami oleh pasien. Untuk itu setiap pasien wajib mengetahui jenis obat diabetes dan aturan pakai dari masing-masing obat tersebut.

Obat Diabetes Tipe 1

Tubuh pasien dengan diabetes tipe 1 tidak dapat membuat insulin sendiri yang menyebabkan terjadi peningkatan kadar gula darah, sehingga tujuan pengobatannya adalah untuk menggantikan insulin yang tidak dapat dibuat oleh pankreas.

Pemberian suntik insulin sebagai pilihan jenis obat diabetes tipe ini akan direkomendasikan oleh dokter untuk mengontrol kadar gula agar tetap pada batas normal. 

Ada beberapa jenis insulin berdasarkan seberapa cepat waktu kerjanya, diantaranya:

Rapid-acting insulin atau insulin kerja cepat

Rapid-acting insulin atau insulin kerja cepat merupakan jenis insulin yang dapat diserap oleh tubuh dengan cepat. Insulin jenis ini akan bekerja dalam waktu 5-20 menit dan terus bekerja di dalam tubuh selama 3-5 jam. Insulin akan bekerja maksimal dalam 1-2 jam setelah dilakukan dan harus disuntikkan tepat sebelum makan.Beberapa contoh rapid-acting insulin diantaranya: Lispro (Humalog), Aspart (Novorapid), dan Glulisine (Apidra).

Short-acting insulin atau insulin kerja singkat

Berbeda dengan insulin kerja cepat, jenis insulin kerja singkat ini memerlukan waktu yang sedikit lama untuk bekerja. Insulin ini akan bekerja dalam waktu 30-60 menit setelah disuntikkan, dan akan bekerja selama 5-8 jam di dalam tubuh dengan kinerja puncak dalam waktu 2-4 jam setelah disuntikkan. Waktu penyuntikan short-acting insulin adalah 30-60 menit sebelum makan.

Intermediate-acting insulin atau insulin kerja panjang

Jenis intermediate-acting insulin memiliki efek yang lebih lama sehingga lebih efektif untuk mengatur gula darah saat malam hari atau di antara jam makan. intermediate-acting insulin akan bekerja dalam waktu 2 jam dan tingkat efektivitasnya 4-12 jam setelah disuntikkan. Sehingga bisa dikatakan kerja optimal insulin menengah yakni selama 8 jam, namun dapat mempertahankan kadar gula darah selama 12-16 jam.

Long-acting insulin atau insulin kerja lama

Long-acting insulin akan memasuki aliran darah dalam waktu satu jam dan bekerja secara maksimal dalam waktu 3-14 jam setelah disuntikkan. Long-acting insulin memiliki kemampuan lebih baik untuk menyeimbangkan gula darah selama satu hari penuh. Beberapa contoh rapid-acting insulin diantaranya: Glargine (Lantus), Detemir (Levemir), Insulin dan degludec (Tresiba).

Obat Diabetes Tipe 2

Pada penderita diabetes tipe 2 umumnya hanya sebagian yang memerlukan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Pilihan terapi pengobatan pada pasien diabetes tipe 2 akan lebih diutamakan penggunaan obat antidiabetes. Dokter akan merekomendasikan pilihan atau kombinasi obat diabetes berdasarkan tingkat keparahan pasiennya. Beberapa obat antidiabetes yang umum diresepkan antara lain:

Metformin

Metformin berfungsi untuk mengurangi produksi glukosa dalam hati. Dosis penggunaan metformin akan disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan masing-masing pasien. Metformin diminum bersama atau sesudah makan.

Sulfonilurea

Sulfonilurea bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin dalam pankreas. Sulfonilurea biasanya dikonsumsi sebelum makan. Contoh obat golongan sulfonilurea, diantaranya glibenclamide, glimepiride, dan gliclazide.

Penghambat DPP-4

Obat antidiabetes golongan penghambat DPP-4 berfungsi untuk menghambat penyerapan glukosa dalam ginjal dan meningkatkan produksi hormon insulin. Penggunaan obat ini akan direkomendasikan oleh dokter dan tidak bergantung pada jadwal makan pasien. Contoh obat antidiabetes golongan penghambat DPP-4 adalah alogliptin, sitagliptin, vildagliptin, dan linagliptin.

Tiazolidindion

Obat antidiabetes golongan tiazolidindon berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas sel dalam menggunakan insulin, sehingga glukosa dalam tubuh dapat digunakan lebih efektif. Penggunaan obat ini sama dengan obat antidiabetes golongan penghambat DPP-4, yaitu sesuai anjuran dokter dan tidak bergantung pada waktu makan. Contoh obat antidiabetes golongan tiazolidindion adalah pioglitazone.

Acarbose

Acarbose diberikan untuk menghambat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan, sehingga obat ini perlu dikonsumsi bersamaan dengan waktu makan atau pada suapan pertamaan saat makan.

Penggunaan obat antidiabetes harus diawasi langsung oleh dokter, penderita diabetes juga sangat disarankan untuk selalu memeriksakan dirinya minimal satu bulan sekali ke dokter dan terus melakukan pengecekan secara berkala kadar gula darah hariannya. Hal ini dikarenakan, pada penderita diabetes dapat terjadi kenaikan kadar gula darah yang terlalu tinggi dan memicu terjadinya komplikasi berupa ketoasidosis atau kondisi yang ditandai dengan tubuh terasa lemas, pingsan, hingga kadar keton terlalu tinggi. Penggunaan obat-obat antidiabetes juga perlu diperhatikan adanya efek samping berupa hipoglikemia atau kondisi yang ditandai dengan lemas, pusing, sakit kepala, mual, muntah hingga dehidrasi.

Oleh karena itu, Sahabat Kaef harus selalu rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Sahabat Kaef, juga dapat melakukan penebusan resep  dengan cara upload resep melalui melalui aplikasi Kimia Farma Mobile. Caranya download aplikasi Kimia Farma Mobile melalui App Store atau Google Play.

Sumber: