You are currently viewing Simak Bahaya Berlebihan Makan Daging  saat Hari Raya Idul Adha

Simak Bahaya Berlebihan Makan Daging  saat Hari Raya Idul Adha

Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah akan tiba sebentar lagi.  Umat islam di Indonesia bisa merayakan lebaran haji itu pada tanggal 10 Juli 2022.  Biasanya pada saat Hari Raya Idul Adha identik dengan mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar daging sebab pada momen tersebut, umat muslim akan berqurban kambing, sapi, domba maupun kerbau lalu membagikannya kepada masyarakat sekitar.  Berbagai olahan daging pun bisa ditemukan seperti sate, rendang ,semur,opor dan yang lainnya.  

Mengkonsumsi daging memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti sumber energi untuk tubuh. Walaupun banyak manfaat, tetapi mengkonsumsi daging secara berlebihan memiliki dampak yang buruk untuk kesehatan. Tingginya kadar lemak dan protein dalam daging perlu diwaspadai saat Sahabat Kaef mengkonsumsinya secara berlebihan

Bahaya Berlebihan Makan Daging

Daging merah atau daging sapi ini mengandung banyak nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh seperti zat besi, kalsium, kalium, protein, dan lain sebagainya. Walaupun banyak nutrisi yang baik, tetapi tidak boleh mengkonsumsinya secara berlebihan, Berikut ini bahaya berlebihan makan daging untuk kesehatan tubuh:

  1. Meningkatkan Risiko Kolesterol

Saat lebaran, seperti yang diketahui masakan yang dihidangkan biasanya mengandung banyak santan & garam serta bagiandaging sapi yang banyak mengandung lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Apabila kadar kolesterol naik, maka akan berbahaya untuk kesehatan dan bisa meningkatkan tekanan darah. Kolesterol tinggi juga dapat membuat penyempitan pembuluh darah otak sehingga membuatmu lebih mudah lupa dan sulit mengambil keputusan.

  1. Meningkatkan Risiko Kanker

Beberapa penelitian seperti yang dilansir melalui website World Health Organization bahwa memakan daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Dikarenakan di dalam daging terdapat bisa karsinogenik, seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). HCA terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging. Keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum. Perlu Anda ketahui, kedua senyawa ini mampu menyebabkan mutasi genetik. Sel-sel tubuh pun bisa berubah menjadi ganas dan memicu penyakit kanker.

  1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Beberapa penelitian seperti yang dilansir oleh National Institutes Of Health menunjukkan bahwa makan daging merah secara berlebihan dapat menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Selama bertahun-tahun, para ahli percaya bahwa hal ini terjadi disebabkan oleh lemak jenuh yang ada dalam daging merah. 

  1. Memicu Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat. Kondisi ini dapat terjadi selama bertahun-tahun, tanpa disadari oleh penderitanya. Kerusakan pembuluh darah dan jantung bisa terus berlanjut, meski tidak ada gejala spesifik. Jika Sahabat Kaef memiliki penyakit ini, sebaiknya hindari memakan daging berlebihan terutama yang diolah dengan banyak santan dikarenakan pada umumnya memiliki kandungan lemak jenuh tinggi yang dapat memicu penyakit hipertensi.

  1. Memicu Sembelit

Pada umumnya, daging merupakan salah satu makanan yang sangat kaya akan protein dan tentunya diperlukan oleh tubuh. Sayangnya, daging tidak memiliki kandungan serat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian. Artinya, jika makan asupan protein hewani terlalu banyak, maka akan rentan kekurangan kandungan serat sehari-harinya. Padahal, serat merupakan zat gizi yang penting untuk menyerap air dan memadatkan feses agar mudah keluar. Studi terbitan Neurogastroenterology and Motility (2015) juga menemukan bahwa asupan lemak jenuh dari daging sebanyak lebih dari 15 gram sehari bisa meningkatkan risiko sembelit. Hal ini dikarenakan lemak jenuh mengaktifkan rem alami pada usus halus. Efeknya, gerakan feses pun terhambat. Jadi, tak heran bila kebanyakan makan daging kambing maupun daging lainnya bisa menyebabkan sembelit (konstipasi), bahkan BAB berdarah.

  1. Menyebabkan Bau Mulut

Mengkonsumsi daging sapi atau daging lainnya dan tidak diimbangi dengan karbohidrat secara berlebihan bisa menyebabkan bau mulut. Mengkonsumsi daging terlalu banyak menyebabkan tubuh kelebihan protein dan lemak. Bila kekurangan asupan karbohidrat, tubuh akan memecah lemak sebagai sumber energi. Pemecahan lemak inilah akan menghasilkan senyawa keton atau ketosis. Senyawa ini bisa membuat napas berbau tak sedap. Memang, proses ini berpotensi menurunkan berat badan secara perlahan, tetapi terlalu banyak keton di dalam tubuh ini menyebabkan bau mulut.

Tips Sehat Mengolah Daging

Daging biasanya diolah menjadi rendang, semur, sate, tongseng dan lain sebagainya. Namun, meski dengan cara masak tersebut dapat memberikan rasa yang enak & lezat, tapi hasilnya belum tentu sehat. Mengolah daging dengan suhu masak yang tinggi dan lama dpaat mengurangi kandungan nutrisi didalamnya. Selain itu, bahan penyedap dalam masakan tersebut seperti minyak, garam, santan juga bisa membuat daging yang nantinya akan dikonsumsi menjadi tidak terlalu sehat. Oleh karena itu, Sahabat Kaef perlu mengetahui cara mengolah daging yang sehat.

Cara memasak daging yang paling sehat dengan menggunakan cara direbus, dipresto, dipanggang, atau diungkep. Dengan cara tersebut, maka nutrisi yang terkandung dalam daging tidak akan terbuang terlalu banyak. Akan tetapi, perlu juga dikombinasikan dengan bahan-bahan pendampingnya. Apabila ingin menggunakan minyak, alangkah baik nya menggunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun. Selain itu, perlu juga membatasi garam & gula dalam memasak daging. Dalam hal menambah rasa, bisa digunakan rempah sehingga daging terasa lezat ketika disantap. Memasak daging bisa juga dikombinasikan dengan sayuran yang akan menambah manfaat & dapat menggantikan nutrisi yang hilang ketika proses pemasakan.

Pada dasarnya daging merah adalah daging yang sehat dengan catatan cara mengolahnya perlu diperhatikan. Sehingga, jika ingin menikmatinya tanpa rasa khawatir cukup lakukan kombinasi pada cara memasak yang dipilih dan bahan pendamping yang lebih sehat.

Nah, itulah pembahasan mengenai bahaya berlebihan makan daging pada saat Hari Raya Idul Adha & tips mengolahnya. Terus jaga pola makan bergizi seimbang agar tetap sehat, ya! Jika ingin menambah metabolisme di dalam tubuh, Sahabat Kaef bisa membeli multivitamin untuk dikonsumsi. Pastikan untuk membeli multivitamin melalui aplikasi Kimia Farma Mobile yang dijamin kualitas keasliannya. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau Apps Store !

Sumber

https://www.medicalnewstoday.com/articles/326156#cancer-and-mortality

https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/cancer-carcinogenicity-of-the-consumption-of-red-meat-and-processed-meat

https://www.insider.com/guides/health/diet-nutrition/red-meat

https://www.suara.com/lifestyle/2021/07/20/164421/5-bahaya-terlalu-banyak-makan-daging-sapi?page=all

Taba Taba Vakili, S., Nezami, B. G., Shetty, A., Chetty, V. K., & Srinivasan, S. (2015).

#DekatCepatSehat