You are currently viewing Pelajari Cara CPR, Pertolongan Pertama untuk Pasien Henti Jantung

Pelajari Cara CPR, Pertolongan Pertama untuk Pasien Henti Jantung

Henti jantung atau cardiac arrest merupakan kondisi dimana jantung tiba-tiba berhenti berdetak dan ditandai dengan penurunan kesadaran hingga henti napas. Hal ini terjadi karena proses pompa jantung berhenti sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak dan paru-paru. Jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, henti jantung mendadak dapat menyebabkan kerusakan pada otak hingga kondisi paling buruk yaitu kematian. Pada kasus henti jantung, pertolongan pertama yang dapat dilakukan kepada pasien adalah Cardiopulmonary Resuscitation atau CPR. Bila dilakukan dengan benar, prosedur CPR dapat menurunkan risiko kematian akibat henti jantung.

Apa itu CPR?

CPR atau yang juga dikenal dengan sebutan resusitasi jantung paru adalah prosedur darurat yang dapat membantu menyelamatkan nyawa seseorang jika pernapasan atau jantungnya berhenti. CPR merupakan teknik penyelamatan yang terdiri dari kompresi dada dan napas bantuan. Kompresi dada mendorong darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan napas bantuan memberikan oksigen ke paru-paru sehingga mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah yang terhenti akibat henti jantung.

Selain dapat dilakukan kepada pasien henti jantung, CPR juga dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk korban kecelakaan atau tenggelam.

Prosedur CPR

Terdapat 7 tahapan CPR yang penting untuk diperhatikan, sebagai berikut:

  1. Periksa TKP untuk keselamatan dan gunakan Alat Perlindungan Diri (APD).
  2. Jika pasien tampak tidak responsif, periksa responsivitas, pernapasan, perdarahan yang mengancam jiwa, atau kondisi lain dengan cara memanggil atau menepuk bahu dan lengan.
  3. Apabila pasien tersebut tidak merespon dan tidak bernapas atau hanya terengah-engah, hubungi bantuan, atau minta tolong orang lain untuk melakukannya.
  4. Pindahkan pasien ke tempat yang lebih aman atau nyaman seperti permukaan yang rata dan kokoh.
  5. Berikan 30 kompresi dada:
    1. Posisi tangan: Dua tangan di tengah dada.
    2. Posisi tubuh: Bahu lurus sejajar di atas tangan; siku terkunci.
    3. Tekan dada pasien sebanyak 100-120 kali per menit.
    4. Kecepatan: 1-2 tekanan per detik.
    5. Biarkan dada kembali ke posisi normal setelah setiap kompresi.
  6. Berikan 2 napas:
    1. Buka jalan napas ke posisi netral sebelumnya menggunakan teknik head-tilt/chin-lift (mendongakkan kepala pasien).
    2. Pastikan setiap pemberian nafas berlangsung sekitar 1 detik dan membuat dada naik; biarkan udara keluar sebelum memberikan nafas berikutnya.
    3. Jika nafas pertama tidak membuat dada naik, miringkan kembali kepala dan ulangi posisi yang benar sebelum memberikan napas kedua.
    4. Jika nafas kedua tidak membuat dada naik, mungkin ada benda yang menghalangi jalan nafas.
  7. Lanjutkan memberikan set 30 kompresi dada dan 2 napas. Gunakan AED segera setelah tersedia.

Penting untuk diketahui, jika Sahabat Kaef belum terlatih atau menguasai prosedur CPR ada baiknya cukup lakukan kompresi dada dan tidak memberikan napas buatan.

Itulah tadi pembahasan mengenai CPR sebagai pertoongan bagi pasien henti jantung, prosedur ini penting untuk dipelajari agar Sahabat Kaef dapat memberikan pertolongan sesegera mungkin untuk meningkatkan peluang pasien henti jantung bertahan hidup.

Jaga selalu kesehatan Sahabat Kaef dan keluarga dengan rajin mengonsumsi vitamin dan penuhi kebutuhan harian yang mencukupi. Sahabat Kaef juga dapat membeli vitamin serta kebutuhan kesehatan hingga reservasi layanan kesehatan dengan mudah melalui melalui aplikasi Kimia Farma Mobile. Caranya download aplikasi Kimia Farma Mobile melalui App Store atau Google Play.

Sumber: