Diare kerap kali menjadi penyakit yang tiba-tiba menyerang baik dewasa, anak-anak, bahkan bayi. Diare umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, intoleransi laktosa, kondisi medis tertentu hingga efek samping obat-obatan. Umumnya kondisi tersebut berlangsung selama 2-3 hari dan hilang sendirinya tanpa pengobatan apa pun.
Bagi beberapa orang, diare dapat sangat mengganggu terutama jika disertai kram dan sakit perut. Penggunaan obat antidiare pada akhirnya menjadi jalan pilihan selain untuk mengurangi rasa tidak nyaman tetapi juga mencegah komplikasi yang terjadi seperti dehidrasi. Seperti yang Sahabat Kaef tahu, banyaknya merk dan jenis obat diare di pasaran saat ini dapat menjadi pilihan. Namun ternyata obat antidiare yang dijual dipasaran memiliki banyak fungsi dan jenis yang berbeda-beda.
Jenis Obat Diare dan Aturan Pakainya
Beberapa obat yang umum ditemukan di Apotek, antara lain:
Oralit
Oralit merupakan campuran air, gula, dan garam yang berfungsi untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.
Oralit dapat dikonsumsi baik dewasa maupun anak-anak. Aturan pakai oralit untuk anak di bawah 1 tahun adalah 50-100 ml setiap kali BAB. Sedangkan, untuk anak usia diatas 1 tahun adalah 100-200 ml setiap kali BAB.
Karbon Aktif
Obat dengan kandungan zat karbon aktif atau arang aktif diketahui juga dapat menangani diare. Karbon aktif bekerja dengan cara menyerap racun penyebab diare dan membuangnya bersama feses.
Aturan pakai untuk karbon aktif untuk mengobati diare pada dewasa berkisar 25-100 gram. Sedangkan untuk usia < 12 tahun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Obat Antidiare
Obat antidiare umumnya akan diresepkan oleh dokter jika Sahabat Kaef mengalami diare akut, seperti loperamide dan bismuth subsalicylate. Obat antidiare pada dasarnya hanya untuk meringankan gejala, tetapi tidak dapat mengobati penyebab yang mendasarinya. Aturan pakai loperamide untuk orang dewasa umumnya dimulai dengan mengonsumsi 2 tablet secara langsung. Kemudian dilanjutkan dengan 1 tablet setiap kali BAB. Maksimal konsumsi loperamide adalah 6 tablet sehari.
Sedangkan, aturan pakai bismuth subsalicylate untuk orang dewasa adalah 2 tablet setiap 1-2 jam. Maksimal konsumsi obat ini 16 tablet dalam sehari.
Antibiotik
Diare akut umumnya disebabkan oleh virus sehingga tidak memerlukan antibiotik dalam pengobatannya. Namun, jika diare disebabkan karena infeksi bakteri maka Sahabat Kaef akan diresepkan antibiotik oleh dokter. Dokter akan meresepkan antibiotik jika diare yang dialami terjadi terus menerus atau mengalami diare persisten. Penggunaan antibiotik harus tepat waktu dan dihabiskan.
Mencegah Diare
Diare umumnya juga dihubungkan dengan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari, sehingga beberapa tindakan pencegahan berikut masih dapat dilakukan:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah buang air besar, bermain, sebelum makan dan menyiapkan makanan.
- Selalu jaga kebersihan lingkungan, seperti kebersihan air dan pengelolaan limbah.
- Konsumsi buah dan sayur yang dimasak.
- Hindari konsumsi daging mentah.
- Kurangi makanan dengan pemanis buatan.
- Hindari konsumsi langsung air keran tanpa dimasak dan es yang tidak terjamin kebersihannya.
Sahabat Kaef, itulah beberapa jenis obat diare dan aturan pakainya, jaga selalu kesehatan dan konsultasikan kesehatan Sahabat Kaef langsung pada dokter melalui aplikasi Kimia Farma Mobile. Caranya download aplikasi Kimia Farma Mobile melalui App Store atau Google Play.
Sumber:
- Familudoctor : Antidiarrheal medicines otc relief for diarrhea
- WebMD: Treatment for Diarrhea
- Mediakom Kemkes : Cara Tepat Penanganan Diare Akut
- Mayoclinc : Diarrhea, diagnosis, treatment
- Mayoclinic : Charvoal, Activated (Oral Route)
- National Center for Biotechnology Information : Antibiotic Therapy for Acute Watery Diarrhea and Dysentery