You are currently viewing Hipertrikosis : Penyebab, Gejala & Cara Mengobatinya

Hipertrikosis : Penyebab, Gejala & Cara Mengobatinya

Hipertrikosis dikenal juga dengan nama sindrom manusia serigala. Sindrom ini muncul ketika tubuh mengalami pertumbuhan rambut yang terlalu berlebihan di bagian mana saja. Bahkan, rambut yang tumbuh bisa sangat lebat dan terlihat menakutkan. Membuat penderitanya tidak nyaman. 

Biasanya, pertumbuhan rambut yang tidak normal ini bisa mencapai bagian wajah, seluruh tubuh, hingga muncul bercak-bercak kecil di sekitarnya. Sindrom ini bisa bawaan dari lahir atau tumbuh seiring bertambahnya usia. 

Deteksi Dini Penyebab Dari Hipertrikosis

Muncul banyak teori mengenai penyebab hipertrikosis. Namun, penyebab yang paling umum adalah bawaan lahir yang diturunkan oleh salah satu anggota keluarga. Ini biasa disebut sebagai hypertrichosis kongenital. 

Sindrom hypertrichosis yang diturunkan, disebabkan oleh gen yang dapat merangsang pertumbuhan rambut menjadi lebih aktif secara tidak wajar. Sindrom ini mulai aktif sejak bayi di dalam kandungan. Maka, seiring bertambah usia, kelainan ini akan mulai tampak. 

Selain bawaan gen keluarga, sindrom manusia serigala ini juga disebabkan hal lain. Di antaranya: 

  • Terjadinya malnutrisi atau kekurangan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. 
  • Memiliki pola makan yang tidak sehat hingga mengalami gangguan makan, misal anoreksia nervosa. 
  • Mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu, misal imunosupresan, obat untuk menumbuhkan rambut, maupun obat steroid androgenik. 
  • Menderita penyakit kanker serta mengalami mutasi sel di dalam tubuh. 
  • Memiliki penyakit autoimun dan mengalami infeksi yang bisa mempengaruhi kulit hingga menumbuhkan rambut di luar batas kewajaran. 
  • Mengalami kondisi tertentu seperti porfiria cutanea tarda, yang mana kondisi ini akan menyebabkan kulit jadi lebih sensitif terhadap sinar UV, sehingga dapat memicu munculnya hipertrikosis.

Selain penyebab yang sudah disebutkan sebelumnya, hypertrichosis juga bisa muncul di bagian tubuh tertentu saja. Seperti penderita memiliki penyakit kulit kronis lichen simplex yang menyebabkan muncul ruam berulang atau gatal, sehingga rambut bisa tumbuh di area tersebut. 

Ketika terdapat peningkatan suplai darah (vaskularisasi) pada salah satu area tubuh, sindrom manusia serigala juga bisa muncul. 

Gejala Hipertrikosis yang Perlu Diwaspadai

Gejala utama yang mudah terdeteksi dari hypertrichosis adalah munculnya rambut di seluruh bagian tubuh dalam jumlah banyak, yang tidak sesuai dengan ras, usia, maupun jenis kelaminnya. Tanda lainnya adalah rambut muncul di area-area yang tidak biasa seperti di seluruh wajah. 

Tidak semua jenis rambut yang ditemukan pada penderita hipertrikosis memiliki bentuk atau ukuran yang sama. Pasalnya, ada tiga jenis rambut yang dihasilkan dari sindrom ini, di antaranya: 

  • Lanugo

Rambut jenis ini berukuran panjang, tipis, serta sangat lembut. Lanugo serupa dengan rambut yang baru tumbuh di tubuh bayi yang baru saja dilahirkan. 

Rambut ini tidak mempunyai pigmen atau mudah rontok setelah beberapa minggu bayi lahir. Namun, bagi penderita hypertrichosis, rambut lanugo akan terus tumbuh sampai dilakukan pengobatan dan dinyatakan sembuh oleh dokter.  

  • Vellus

Rambut jenis vellus biasanya berukuran pendek, memiliki sedikit pigmen, dan lembut. Rambut-rambut ini dapat muncul di seluruh tubuh kecuali di area yang tidak memiliki folikel, seperti selaput lendir, telapak kaki, dan telapak tangan.

  • Terminal

Rambut jenis terminal berwarna paling paling gelap dari tiga jenis lainnya. Jenis ini akan tumbuh lebih lebat, tebal, panjang, serta kasar ketika disentuh. Biasanya, hal ini dikaitkan dengan hormon dan banyak ditemukan di area ketika, wajah, maupun selangkangan. 

Untuk wanita yang menderita hypertrichosis hirsutisme, rambut akan tumbuh lebih banyak di sisi wajah, dada, serta punggung lengan. Namun, tingkat keparahan dari gejala hipertrikosis dapat meningkat atau menurun seiring bertambahnya usia.

Jenis Hypertrichosis yang Perlu Diketahui

Hipertrikosis dapat dimiliki oleh seseorang karena turunan dari salah satu anggota keluarga atau tumbuh dengan sendirinya di kemudian hari. Secara garis besar, ada 3 jenis hypertrichosis yang bisa dialami oleh seseorang dari lahir, yaitu: 

  • Hypertrichosis Lanuginosa Kongenital

Beberapa minggu setelah bayi lahir, rambut-rambut yang tumbuh di area tubuh seharusnya hilang dengan sendirinya. Namun, dalam kondisi lanuginosa kongenital, rambut justru akan terus tumbuh dan tidak hilang. 

  • Hypertrichosis Terminalis Kongenital

Ini adalah bentuk karakteristik dari “sindrom manusia serigala”. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami pertumbuhan rambut yang tidak wajar di area-area yang mencolok seperti wajah atau tangan. Berbeda dari lanugo, rambut yang tumbuh biasanya berwarna gelap dan cukup tebal.

  • Hypertrichosis Nevoid

Kondisi ini bisa muncul di kemudian hari ketika usia penderita semakin bertambah. Namun, umumnya ini akan muncul dari bayi lahir. Hipertrikosis jenis ini tidak terlalu parah, sebab pertumbuhan rambut abnormalnya hanya terbatas, dan relatif kecil serta terisolasi. Contoh umumnya adalah unibrow.

Kondisi medis atau perawatan tertentu juga bisa mengakibatkan hypertrichosis, termasuk:

  • Hypertrichosis yang diperoleh karena adanya pertumbuhan dua jenis rambut seperti terminal dan vellus. 
  • Hirsutisme yaitu kondisi ketika rambut tumbuh secara abnormal. Umumnya, rambut tumbuh lebih lebat, tebal, serta memiliki pola pertumbuhan yang umumnya terjadi pada tubuh pria tetapi dialami oleh wanita. 

Kondisi ini ditandai dengan munculnya rambut yang bersifat kasar, berwarna gelap di area tubuh tertentu seperti dada, punggung, atau bibir bagian atas serupa dengan kumis di tubuh wanita. 

Cara Tepat Mengobati Hipertrikosis

Ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan munculnya hypertrichosis, seperti tidak mengkonsumsi jenis imunosupresan atau steroid androgenik tertentu, serta menghindari pemakaian obat untuk menumbuhkan rambut. 

Namun, untuk sindrom hypertrichosis kongenital yang sudah ada sejak lahir, akan membutuhkan perawatan tertentu untuk menghilangkan rambut-rambut di area yang tidak wajar. 

Dalam jangka pendek, hair removal treatment bisa dilakukan dengan cara mencukur, waxing, mencabuti dengan pinset, melakukan pemutihan, serta menggunakan bahan kimia untuk proses pencukuran. 

Hair removal treatment memang bisa dijadikan sebagai solusi sementara. Tetapi, rambut pun akan terus tumbuh seiring waktu. 

Selain itu, ada efek sampingnya yaitu kulit mengalami iritasi hingga menimbulkan ruam-ruam kecil di sekitar bagian tubuh yang dilakukan perawatan tersebut. Rambut pun bisa tumbuh semakin ke dalam. 

Maka, untuk mencegah hal tersebut, ada perawatan lain yang bisa dilakukan seperti elektrolisis atau pemotongan rambut di bagian tubuh menggunakan laser. Pahami lebih lanjut mengenai cara perawatan ini.

Elektrolisis atau Perawatan Menggunakan Laser

Untuk menghilangkan rambut-rambut yang tumbuh tidak normal pada penderita hypertrichosis, elektrolisis atau laser epilasi bisa menjadi alternatif solusi jangka panjang. Pasalnya, elektrolisis akan menghancurkan folikel rambut memakai muatan listrik. 

Selain elektrolisis, juga bisa menggunakan perawatan untuk memotong bulu-bulu yang tumbuh semakin lebat di area-area tidak wajar memakai sinar laser. Biasanya, cara ini tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, bagi beberapa orang, perawatan menggunakan metode laser akan dapat menyebabkan kerontokan secara permanen. 

Umumnya, sindrom serigala atau Hipertrikosis bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, pertumbuhan rambut yang tidak terkontrol bisa menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Waspadai hypertrichosis yang baru terjadi saat dewasa, sebab tumbuh rambut secara tidak normal bisa menjadi tanda ada penyakit tertentu.

Jadi, itulah ulasan mengenai penyebab, gejala, hingga cara mengobati sindrom hipertrikosis. Sahabat Kaef bisa mencegah munculnya sindrom ini dengan beberapa cara anjuran yang sudah dijelaskan. Pastikan pula untuk selalu berkonsultasi pada dokter ketika sudah mengalami gejala atau tanda-tanda dari sindrom ini. Segera jadwalkan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Kimia Farma Mobile. Yuk, download aplikasinya sekarang juga !  

Sumber

https://www.healthline.com/health/hypertrichosis

https://www.medicalnewstoday.com/articles/320048

https://www.verywellhealth.com/hypertrichosis-4705533

#DekatCepatSehat